Kamis, 25 September 2014

Manfaat shalat tepat waktu (prinsip bersatu dengan alam)



1. WAKTU SHUBUH
Waktu shubuh alam berada dalam spektrum warna biru muda yang bersamaan dengan frekuensi tiroid yang mempengaruhi sistem metabolisma tubuh. Jadi warna biru muda atau waktu subuh mempunyai rahasia berkaitan dengan rezeki dan komunikasi. Mereka yang sering kali tertinggal waktu shubuhnya ataupun terlewat secara berulang-ulang kali, lama kelamaan akan menghadapi masalah komunikasi dan rezeki. Ini karena tenaga alam biru muda tidak dapat diserap oleh tiroid. Penyerapan tenaga alam ini hanya dapat diserap oleh tyroid pada saat keadaan roh dan jasad bersatu (keserentakan ruang dan masa) atau dengan kata lain saat kita terjaga dari tidur. Di sini juga dapat kita ungkap akan rahasia diperintahkan shalat di awal waktu. Di awali sejak dikumandangkan adzan shubun. Pada waktu ini tenaga alam pada waktu itu berada pada tahap optimum. Tenaga inilah yang akan diserap oleh tubuh melalui konsep resonansi pada waktu ruku’ dan sujud. Jadi mereka yang terlewat shalat shubuh maka ia tidal mendapat tenaga yang optimum lagi.

2. WAKTU ZHUHUR
Selesai waktu shubuh dengan warna biru muda maka selanjutnya warna alam perlahan berubah menuju ke warna hijau (isyraq & dhuha) dan kemudian ke warna kuning yang menandakan masuknya waktu zhuhur. Spektrum warna pada waktu ini bersamaan dengan frekuensi perut dan hati yang berkaitan dengan sistem pencernaan. Warna kuning ini mempunyai rahasia yang berkaitan dengan keceriaan. Jadi mereka yang selalu ketinggalan atau terlewat zhuhurnya berulang-ulang maka dalam hidupnya akan menghadapi masalah di perut dan hilang sifat cerianya. Coba perhatikan orang yang tengah sakit perut, sudah tentu tak ada keceriaan pada wajahnya.

3. WAKTU ‘ASHAR
Kemudian warna alam akan berubah kepada warna orange, yaitu masuknya waktu ‘ashar yang pada saat ini spektrum warna bersamaan dengan frekuensi prostat, uterus, ovari dan testis yang merangkumi sistem reproduktif. Rahasia warna orange ialah kreativitas. Orang yang kerap tertinggal ‘ashar akan hilang daya kreativitasnya dan lebih malang lagi kalau di waktu ‘ashar ini jasad dan roh seseorang ini terpisah (kondisi tidur). Dan jangan lupa, tenaga pada waktu ‘ashar ini amat diperlukan oleh organ-organ reproduktif kita.

4. WAKTU MAGHRIB
Menjelang waktu maghrib, alam berubah ke warna merah dan di waktu ini kita kerap dinasihatkan oleh orang-orang tua agar tidak berada di luar rumah. Ini karena spektrum warna pada waktu ini menghampiri frekuensi jin dan iblis (infra-red) dan ini bermakna jin dan iblis pada waktu ini amat bertenaga karena mereka resonan dengan alam. Mereka yang sedang dalam perjalanan sebaiknya berhenti dahulu pada waktu ini (shalat maghrib terlebih dahulu) karena banyak interferens (gangguan) berlaku pada waktu ini yang bisa jadi mengelabui mata kita. Rahasia waktu maghrib atau warna merah ialah keyakinan, frekuensi otot, saraf dan tulang.

5. WAKTU ISYA’
Apabila masuk waktu isya’ maka alam berubah ke warna indigo dan seterusnya memasuki fasa kegelapan. Waktu isya’ ini menyimpan rahasia ketenteraman dan kedamaian dan frekuensinya bersamaan dengan sistem kawalan otak. Mereka yang kerap ketinggalan shalat isya’nya akan selalu berada dalam kegelisahan. Alam sekarang berada dalam kegelapan dan inilah waktu tidur dalam Islam. Tidur pada waktu ini disebut tidur delta di mana keseluruhan sistem tubuh berada dalam masa istirahat.

6. QIYAMULLAIL (BANGUN TENGAH MALAM)
Selepas tengah malam, alam mulai bersinar kembali dengan warna putih, merah jambu dan seterusnya ungu di mana hal ini bersamaan dengan frekuensi kelenjar pineal, pituitari, talamus dan hipotalamus. Tubuh sepatutnya bangkit kembali pada waktu ini dan dalam Islam waktu ini dipanggil untuk qiyamullail.
Demikianlah ringkas hubungan antara waktu shlat dengan warna alam. Manusia sebaiknya sadar akan pentingnya tenaga alam. Faktor-faktor inilah yang mendasar kegiatan meditasi seperti taichi,qi-gong dan sebagainya. Kegiatan meditasi ini dilakukan untuk menyerap tenaga-tenaga alam ke sistem tubuh. Kita sebagai umat Islam sepatutnya bersyukur karena telah di’karuniakan’ syariat shalat oleh Allah s.w.t sehingga jika laksanakan sesuai aturan maka secara tak sadar kita telah menyerap tenaga alam ini. Ini mungkin belum pernah terfikir oleh kita sebelumnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

refuse to lose