No
|
Data
|
Keterangan
|
1
|
Nama lengkap
|
|
2
|
Nama panggilan
|
|
3
|
Tempat,
tanggal lahir
|
|
4
|
Suku
|
|
5
|
Alamat asal
|
|
6
|
Alamat di Sulsel
|
|
7
|
Nomor telp/fax
rumah
|
|
8
|
Pekerjaan
|
|
9
|
Alamat kantor
|
|
10
|
Nomor telp/fax kantor
|
|
11
|
Ciri fisik
|
|
a. berat badan
|
||
b. tinggi badan
|
||
c. warna kulit
|
||
d. berkaca mata
|
||
12
|
Riwayat pendidikan
|
|
a. SD
|
||
b.SLTP
|
||
c. SLTA
|
||
d. PT
|
||
e. S-2
|
||
f. S-3
|
||
13
|
Riwayat
pekerjaan
|
|
14
|
Riwayat
organisasi
|
1.
|
2.
|
||
15
|
Data ayah
|
|
a. Nama ayah
|
||
b. agama
|
||
c. organisasi
|
||
d. pekerjaan
|
||
e. alamat
|
||
f. sikap thd
da’wah
|
||
16
|
Data ibu
|
|
a. Nama ibu
|
||
b. agama
|
||
c. organisasi
|
||
d. pekerjaan
|
||
e. alamat
|
||
f. sikap thd
da’wah
|
||
17
|
Data saudara
|
|
(tahun lahir)
|
|
|
|
||
|
||
18
|
Penyakit yang
pernah
|
|
diderita
|
|
|
19
|
Izin prinsip
untuk menikah
|
|
|
||
|
||
|
||
20
|
Nama Murobi
|
Abstraksi memuat berikut ini :
1)
Karakter atau kepribadian diri:
2)
Catatan aktivitas da’wah
3)
Rencana masa depan : penataan
ekonomi dan pilihan pekerjaan, tempat tinggal, proyeksi da’wah
4)
deskripsi keluarga : tradisi
keluarga dan sosial keagamaan, pendidikan dan ekonomi, hal-hal khusus seperti
prestasi, penyakit genetis dan lain-lain
1.
Karakter /
Kepribadian
a.
Positif
-
Berfikir
terbuka
-
Tenang, sabar
-
Suka berbagi
duka maupun suka
-
Positif
thinking
-
Senang
bekerja dalam tim
-
Mudah senyum
-
Menyukai yang
berhubungan dengan alam
-
Menyukai
persahabatan
-
Menyukai
tantangan
-
Suka
mendengarkan daripada berbicara
b.
Negatif
-
Keras kepala
-
Sensitif
-
Sedikit lambat
beradaptasi dengan lingkungan baru
-
Sedikit
pendiam
2. Catatan Aktivitas Da’wah
3. Rencana masa depan
4). Deskripsi keluarga
Bismillahirrahmanirrahimi
Sesungguhnya segala puji hanya milik
Allah atas kehendak-Nya manusia diberi petunjuk. Shalawat dan salam tetap atas
Rasulullah SAW, beserta para shahabat dan pengikutnya yang setia sampai akhir
zaman.
Sebagai bahan
pertimbangan, selanjutnya saya sampaikan catatan dan harapan :
- Kriteria calon suami/istri yang saya inginkan
- Sholih
- Yang penting Tetap Bekerja Bukan Pekerjaan tetap
- Mencintai keluarganya, dekat dengan ibu
- Pengertian, simple
- Bertanggung jawab, dewasa
- Menerima segala kekurangan istrinya
- Mencintai dakwah islam
- Untuk memudahkan urusan ini, tindak lanjut dan komunikasi kepada saya, harap melalui :
- surat, dengan alamat: ………………………
- telepon dengan nomor : ………………….
- email : ………………………….
Demikian surat
yang saya ajukan, atas perhatiannya saya ucapkan jazakumullah.
Maros, 7
Desember 2011
Hormat saya,
NB :
Jika dari ta’aruf ini antum :
- Menolak
Saya sangat berharap, antum berjanjilah untuk
tidak membocorkan rahasia saya, apalagi menghinakan. Jadikan data saya sebagai
khasanan teman/saudara di dalam hati yang tidak perlu diungkapkan ke orang
lain.
Kembalikan data beserta fotonya pada orang yang
memberikan data ini kepada antum. Jika semua ini antum lakukan, saya akan
sangat berterimakasih, dan saya ucapkan Jazakumullahi khairan katsiran.
- Menerima
Jika antum menerima saya dari sudut pandang yang
saya tulis, maka ada dua alternatif :
1. Saya menolak :
Berarti proses cukup sampai disini dengan tetap
menjaga kerahasiaan di antara kita.
2. Saya menerima
Kita bisa bertemu untuk ta’aruf
selanjutnya. Dari sini kita bisa menilai karakter masing-masing sesungguhnya.
Bisa lanjut atau tidak.
=========================================================================
Demikian diatas adalah contoh biodata untuk berta`aruf.
Taaruf adalah kegiatan bersilaturahmi, kalau pada masa ini
kita bilang berkenalan bertatap muka, atau main/bertamu ke rumah
seseorang dengan tujuan berkenalan dengan penghuninya.
Bisa juga dikatakan bahwa tujuan dari berkenalan tersebut adalah untuk
mencari jodoh. Taaruf bisa juga dilakukan jika kedua belah pihak
keluarga setuju dan tinggal menunggu keputusan anak untuk bersedia atau
tidak untuk dilanjutkan ke jenjang khitbah (Pernikahan) - taaruf dengan mempertemukan yang hendak dijodohkan dengan maksud agar saling mengenal.Sebagai sarana yang objektif dalam melakukan pengenalan dan pendekatan, taaruf sangat berbeda dengan pacaran. Taaruf secara syar`i memang diperintahkan oleh Rasulullah SAW bagi pasangan yang ingin nikah. Perbedaan hakiki antara pacaran dengan ta’aruf adalah dari segi tujuan dan manfaat. Karena menurut kaum Islam fundamentalis tujuan pacaran lebih kepada kenikmatan sesaat, zina, dan maksiat, Taaruf menurut mereka tujuannya yaitu untuk mengetahui kriteria calon pasangan.
Proses taaruf
Dalam upaya ta’aruf dengan calon pasangan, pihak pria dan wanita dipersilakan menanyakan apa saja yang kira-kira terkait dengan kepentingan masing-masing nanti selama mengarungi kehidupan. Tapi tentu saja semua itu harus dilakukan dengan adab dan etikanya. Tidak boleh dilakukan cuma berdua saja. Harus ada yang mendampingi dan yang utama adalah wali atau keluarganya. Jadi,taaruf bukanlah bermesraan berdua,tapi lebih kepada pembicaraan yang bersifat realistis untuk mempersiapkn sebuah perjalanan panjang brdua. ta'aruf adalah proses saling kenal mengenal pra nikah dengan dilandasi ketentuan syar'i, karena di dalam islam pun tidak ada yang nama nya pacaran, dan cinta sejati itu hanyalah milik Allah.Tujuan Taaruf
Taaruf adalah media syar`i yang dapat digunakan untuk melakukan pengenalan terhadap calon pasangan. Sisi yang dijadikan pengenalan tak hanya terkait dengan data global, melainkan juga termasuk hal-hal kecil yang menurut masing-masing pihak cukup penting, misalnya masalah kecantikan calon istri, dibolehkan untuk melihat langsung wajahnya dengan cara yang saksama, bukan cuma sekadar curi-curi pandang atau melihat fotonya. Islam telah memerintahkan seorang calon suami untuk mendatangi calon istrinya secara langsung, bukan melalui media foto, lukisan, atau video. Karena pada hakikatnya wajah seorang wanita itu bukan aurat.
sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Taaruf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
refuse to lose